Rabu, 24 September 2008
MENGAJARKAN murid agar peduli dan berbagi dengan sesama seyogyanya dimulai sejak usia dini. Dalam usia dini, anak-anak sedang dalam masa pembentukan karakter. Hal ini disadari Ahmad Sholeh, Kepala Sekolah Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Al-Ma'ruf. Menurutnya, anak-anak perlu untuk diajarkan sejak dini mengenai perlunya peduli dan berbagi. Kami memang ingin agar anak-anak bisa lebih solider dan mau peduli dengan sesamanya, kata Ahmad Sholeh.
Ditemui di sela-sela acara bagi takjil gratis bersama SD IT Al Ma'ruf di pasar Kendangsari, Selasa (23/9) kemarin, Ahmad menekankan ada banyak cara untuk tujuan yang mulia tersebut. Salah satunya adalah melalui program bagi takjil gratis. Caranya, anak-anak benar-benar dipaksa untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Kami menyediakan kotak infaq di halaman sekolah.
Setiap harinya, anak-anak kami minta untuk mengisi kotak tersebut. Berapapun jumlahnya, urai pria berkumis tersebut. Dengan begitu, mereka akan terbiasa dengan sendirinya untuk beramal.
Sebanyak 500 porsi takjil dibagikan kemarin. Takjil yang setiap paketnya berisi es buah, donat dan kurma ini diserbu oleh para pengguna jalan yang kebetulan melintas. Acara bagi takjil ini sendiri dilakukan dengan menggalang partisipasi wali murid dan siswa-siswi SD IT Al-Ma'ruf . Dana infaq yang dikumpulkan dari para siswa dan ditambah dengan donasi para wali murid. Sedianya, acara ini akan dilakukan secara rutin setiap tahunnya.
Sejatinya, acara bagi takjil ini adalah acara lanjutan dari pondok ramadhan yang dihelat pada tanggal 22 september lalu. Pondok ramadhan itu sendiri berisikan materi parenting (cara mengasuh anak) yang sesuai dengan akidah Islam. (st1)
Minggu, 12 Oktober 2008
Bagi Takjil SDIT Al-Ma'ruf
Diposting oleh SDIT Al Ma'ruf di 08.58
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 Comments:
Post a Comment